[email protected]      081327166660  alamat :ljalan jendral sudirman no.58 temanggung update terbaru kegiatan saka wanabakti temanggung
 
Picture
ALBUM SAKA WANABAKTI TEMANGGUNG

SAKA WANA BHAKTI (SWB)
KWARCAB 11.23 TEMANGGUNG





KABUPATEN TEMANGGUNG




LATAR BELAKANG
Kegiatan pramuka di Tingkat Kabupaten Temanggung salah satunya Saka Wana Bhakti (SWB) yang bertindak sebagai pelopor pramuka dibidang kehutanan dan lingkungan alam sekitar. Yang melibatkan gugus pramuka dari seluruh sekolah menengah di Kabupaten Temanggung. Tanpa peran serta siswa/siswi hampir mustahil,suatu program dan kegiatan dapat berhasil mencapai tujuan dan sasaran. Peran siswa/siswi diwujudkan dalam tuntunan Dasa Darma Pramuka dan Tri Satya.
Pramuka Saka Wana Bhakti sangan dibutuhkan untuk pembinaan, bimbingan dan arahan bagi siswa/siswi yang ikut berperan aktif dalam pelaksanaannya. Pramuka Saka Wana Bhakti diterapkan melalui pembangunan mental secara kesadaran kritis dan penuh kemandirian dan Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti merupakan salah satu Saka (Satuan Karya) dalam Gerakan Pramuka Indonesia yang memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kehutanan dan lingkungan hidup serta menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab dalam mengelola sumberdaya alam. Ruang lingkup materinya meliputi pengelolaan hutan, pemeliharaan hutan dan sumber daya alam, penyelamatan hutan dan lingkungan hidup, dan pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat. Tentunya tanpa meninggalkan materi-materi kepramukaan lainnya.
Saka yang bergerak dalam bidang cinta kehutanan dan lingkungan hidup ini terselenggara berdasarkan Keputusan bersama antara Departemen Kehutanan Republik Indonesia dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1983 di Jakarta.
Penyelenggaraan Saka Wanabhakti dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Kehutanan, Perum Perhutani ataupun dengan LSM lingkungan hidup. Latihan dan kegiatan Saka Wanabakti diselenggarakan di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) atau Kwartir Cabang (Kabupaten/Kota).

TUJUAN
Membangun Ksatria Pramuka yang berjiwa Dsa Darma dan Tri Satya.Tujuan dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka, terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega agar mereka dapat membantu membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
SASARAN
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Wanabakti adalah agar para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega :
 Memiliki rasa cinta dan tanggungjawab terhadap hutan dengan segala isi dan kekayaan yang terkandung didalamnya, serta kesadaran untuk memelihara dan melestarikannya.
 Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di bidang kehutanan yang dapat mengembangkan pribadinya.
 Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi segala tantangan hidup dalam hutan dengan tetap memperhatikan keamanan dan kelestarian hidup.
 Memiliki disiplin dan tanggungjawab yang lebih mantap untuk memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
 mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Saka Wanabakti secara positif, berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga berguna bagi pribadinya, masyarakat bangsa dan negara.
 mampu menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya kepada Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang serta anggota lainnya.

KOMPONEN
Saka Wana Bakti beranggotakan:
 Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka (Pendidik) dan Instruktur.
 Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun) sebagai peserta didik
 Pramuka Pandega (usia 21-25 tahun) sebagai peserta didik
 Pramuka Penggalang (usia 11-15 tahun) juga dapat mengikuti kegiatan saka Wanabakti sebagai peminat.
Syarat menjadi Anggota Saka Wana Bakti :
 Membuat pernyataan tertulis secara sukarela untuk menjadi anggota Saka Wanabakti.
 Untuk calon anggota Gerakan Pramuka dan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega, mendapat izin tertulis dari orang tua/wali, pembina Satuan dan Pembina Gugus depan.
 Untuk Pamong Saka mendapat persetujuan dari Pembina Gugus depannya dan telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka tingkat Dasar.
 Instruktur tetap memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan di bidang Saka Wanabakti.
 Pamong Saka dan Instruktur tetap, diangkat oleh Kwartir Cabang.
 Sehat jasmani dan rohani
 Sanggup mentaati semua peraturan yang berlaku

Dalam Saka Wanabhakti setiap anggota selain diberikan materi kepramukaan sebagaimana dalam kegiatan pramuka biasa juga diberikan penekanan kepada beberapa materi yang berkaitan dengan kehutanan, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Materi khusus Saka Wana Bhakti di kelompokkan dalam 4 krida, yaitu:
• Krida Tata Wana yang meliputi perisalah hutan; pengukuran dan pemetaan hutan; dan penginderaan jauh.
• Krida Reksa Wana yang meliputi keragaman hayati; konservasi kawasan; perlindungan hutan; konservasi jenis satwa; konservasi jenis tumbuhan; pemanduan; penelusuran gua; pendakian; pengendalian kebakaran hutan dan lahan; pengamatan satwa; penangkaran satwa; pengendalian perburuan; dan pembudidayaan tumbuhan.
• Krida Bina Wana yang meliputi konservasi tanah dan air; perbenihan; pembibitan; penanaman dan pemeliharaan; perlebahan; budi daya jamur; dan persuteraan alam.
• Krida Guna Wana yang meliputi: pengenalan jenis pohon; pencacahan pohon; pengukuran kayu; kerajinan hutan kayu; pengolahan hasil hutan; dan penyulingan minyak astiri.
Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK :
o SKK Perisalah Hutan
o SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
o SKK Penginderaan Jauh.
Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (tiga belas) SKK :
o SKK Keragaman Hayati
o SKK Konservasi Kawasan
o SKK Perlindungan Hutan
o SKK Konservasi Jenis Satwa
o SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
o SKK Pemanduan
o SKK Penulusuran Gua
o SKK Pendakian
o SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
o SKK Pengamatan Satwa
o SKK Penangkaran Satwa
o SKK Pengendalian Perburuan
o SKK Pembudidayaan Tumbuhan.
Krida Bina Wana, mempunyai 7 (tujuh) SKK :
o SKK Konservasi Tanah dan Air
o SKK Perbenihan
o SKK Pembibitan
o Penanaman dan Pemeliharaan
o SKK Perlebahan
o SKK Budidaya Jamur
o SKK Persuteraan Alam.
Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK :
o SKK Pengenalan Jenis Pohon
o SKK Pencacahan Pohon
o SKK Pengukuran Kayu
o SKK Kerajinan Hutan Kayu
o SKK Pengolahan Hasil Hutan
o SKK Penyulingan Minyak Astiri.
Lambang Saka Wanabakti
memiliki lambang yang berbentuk segi lima di dalamnya terdapat lambang Departemen Kehutanan dan lambang Gerakan Pramuka. Lambang ini selain digunakan sebagai bendera juga dikenakan sebagai tanda pengenal yang dipasang di lengan baju sebelah kiri. Lambang ini mempunyai arti kiasan sebagai berikut:
 Pohon hijau melambangkan hutan yang subur yang mempunyai berbagai fungsi dalam upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
 Pohon hitam melambangkan hutan yang produktif yang berfungsi sebagai sarana pendukung pembangunan nasional.
 Garis-garis lengkung biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air.
 Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur berkat adanya usaha konservasi tanah.
 Tunas kelapa kuning melambangkan kegemilangan generasi muda yang tergabung dalam Saka Wanabakti yang giat mendukung pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
 Segilima melambangkan falsafah bangsa yaitu Pancasila yang merupakan azas tunggal bagi Saka Wanabhakti.
Keseluruhan lambang Saka Wanabakti ini mencerminkan anggota Satuan Karya Pramuka Wanabakti yang aktif membantu usaha pembangunan hutan dan kehutanan serta pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
POSTED BY:

KHOTIBUL UMAM